Belajar Microcontent dari Istri Sultan yang sedang Hamil
top of page
  • Writer's pictureRolip Saptamaji

Belajar Microcontent dari Istri Sultan yang sedang Hamil

Updated: Feb 10, 2021

Sultan aku hamil!


Kamu pasti udah pernah kena iklan ini kan? Di Facebook, Instagram, Youtube, sampe ke aplikasi-aplikasi lain yang kamu gunakan sehari-hari. Iklan dari game online bernama Game of Sultans ini sukses mengganggu pikiran kita dengan tagline ringkas tapi menyentuh sisi emosional kita. Data menunjukkan bahwa games ini sudah diunduh oleh lebih dari 10 juta pengguna, mendapatkan rating 4,3 dari 295 ribu reviewer. Iklan Games of Sultans muncul di berbagai platform secara acak dan rutin, namun tanpa repot menunjukkan gameplay. Menariknya, iklan ini berasal dari gameplay-nya. Dengan kata lain, ia tidak merancang asset baru untuk iklannya. Cara ini sangat efektif untuk mengurangi biaya iklan dan mempercepat perancangan konten.


Pendekatan konten seperti ini dalam strategi konten marketing digital dikenal juga sebagai microcontent. Seperti namanya microcontent itu konten yang pendek, cepat, mudah dimengerti, langsung ngena ke audience. Konten seperti ini muncul dari trend social media dan penggunaan smartphone yang semakin massif. Bentuknya yang ringkas memungkinkan konten oleh audience kita yang semakin miskin waktu.


Anda pasti sudah familiar dengan berbagai bentuk microcontent seperti Twitter yang berbasis microblogging, meme di Instagram dan Facebook, gif video yang sekarang bisa dilihat pada fitur chat, dan video berdurasi pendek di Instagram story dan snapchat. Tapi ketika masuk ke dalam konteks brand, atau promosi produk banyak dari kita menganggapnya sebagai distraksi yang tidak penting. Oleh karena itu penting bagi perancang konten mempertimbangkan beberapa hal berikut;


  1. Tujuan yang ingin dicapai melalui konten video harus solid

  2. Penggunaan berbagai platform media digital (Youtube, Instagram post, Instagram story, Facebook Post, Facebook Story, website, popup ads, twitter, dan lainnya)

  3. Distribusi konten perlu dijadwalkan, dipantau, diukur efektifitasnya dan dilaporkan untuk perbaikan kualitas konten berikutnya.

  4. Kejelian pemilihan dan penyusunan ulang asset visual yang sesuai dengan tujuan dan alur cerita.

  5. Alur cerita konten dikembangkan berdasarkan asset yang sudah ada dan disusun kembali untuk membentuk alur cerita baru.

Kelima hal tersebut digunakan dalam iklan Games of Sultans melalui pergantian copy visual dan ilustrasi yang ditampilkan, namun memiliki goals yang serupa pada Call To Action. Kemampuannya merespon berbgai platform juga merupakan bagian pertimbangan yang penting pada iklan games ini. Respon audience bisa beragam, namun yang penting adalah mengarahkan audience pada tindakan sesuai dengan tujuan konten. Dengan menggunakan pertimbangan ini, penggunaan microcontent dapat memberikan dampak yang menguntungkan pengiklan, seperti;

  1. Biaya produksi yang murah karena menggunakan asset yang sudah tersedia.

  2. Menyesuaikan segmen spesifik karena memiliki varian konten yang beragam dengan tujuan yang sama

  3. Menyesuaikan trend karena jumlah konten yang banyak dapat disesuaikan dengan konteks yang berlaku pada audience.

  4. Meraih audience yang lebih luas dan beragam.

  5. Mendapatkan respon dari audience

Pelajaran penting dari strategi microcontent Games of Sultans selain strategi konten yang baik dan iklan yang massif adalah kreatifitas dalam pengolahan untuk memilah dan memilih asset dan menetapkan strategi yang tepat berdasarkan konteks yang berlaku pada audience. Komitmen iklan ini pada tujuannya melalui penjadwalan dan segmentasi yang baik secara geografis dan demografis juga patut dijadikan acuan. Karena baik atau buruknya setiap karya visual dalam konteks strategi marketing diukur dari dampak yang dihasilkan.


Microcontent adalah strategi tepat untuk merespon perubahan trend konten marketing tahun 2019 yang sudah dipaparkan dalam artikel sebelumnya. Jangan lupa untuk mempelajari juga benefit dari microcontent dalam artikel Yakin konten video masih efektif untuk strategi marketing?

bottom of page