Rahasia Public Speaking: Bahasa tubuh yang memikat audiens
top of page
  • Writer's pictureRolip Saptamaji

Rahasia Public Speaking: Bahasa tubuh yang tepat membuat audiens terpikat


Ilustrasi; bahasa tubuh dalam publispeaking
Ilustrasi; bahasa tubuh dalam publispeaking

Public speaking merupakan kemampuan yang sangat penting bagi setiap orang, terlepas dari profesi atau posisi. Dalam melakukan public speaking, banyak hal yang perlu kita perhatikan termasuk bagaimana bahasa tubuh yang kita tampilkan di atas panggung. Bahasa tubuh yang tepat dapat membantu membangun koneksi dengan audiens dan memperkuat pesan yang disampaikan. Sebaliknya, bahasa tubuh atau gestur yang buruk dapat menciptakan misinformasi atau membuat audiens kehilangan simpati.


Dalam buku "Gestures: The Dos and Taboos of Body Language Around the World" karya Roger Axtell (1997), gestur dan tata bahasa tubuh memegang peran penting dalam mempertahankan perhatian audiens dan menunjukkan percaya diri saat berbicara di depan umum. Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk membantu Anda menampilkan gerak tubuh yang meyakinkan:


Tips Bahasa Tubuh dalam Public Speaking

LAKUKAN

HINDARI

Gunakan gestures yang natural dan tidak terlalu dipaksakan.


Contoh: Mengacungkan jari ketika membahas hal yang penting atau menganggukkan kepala sebagai tanda setuju

Jangan memasukkan gestures yang tidak berkaitan dengan isi presentasi.


Contoh: Mengangkat tangan ke arah atap ketika berbicara tentang hal yang tidak berkaitan dengan langit

Gunakan gestures untuk memperkuat poin-poin penting dalam presentasi


Contoh: Menunjuk ke arah visual aids saat memperkenalkan data atau membuat tanda lingkaran dengan tangan saat memperkuat poin yang sedang dibahas

Jangan menggunakan gestures yang menjengkelkan atau membingungkan audiens.


Contoh: Menggerakkan tangan secara acak atau membuat gestures yang tidak jelas artinya

​Gunakan gestures untuk memperlihatkan energi dan antusiasme saat berbicara


Contoh: Memperagakan gestur tangan yang bersemangat atau memperlihatkan wajah yang ceria saat berbicara

Jangan memperlihatkan gestures yang memperlihatkan ketakutan atau gugup


Contoh: Memegang erat mic atau memegang tangan sendiri ketika berbicara di depan audiens

​Gunakan gestures untuk membantu memperkuat hubungan dengan audiens


Contoh: Membuat eye contact dengan audiens saat berbicara atau menunjukkan senyum dan ekspresi wajah yang ramah

Jangan memperlihatkan gestures yang menunjukkan rasa tidak percaya diri atau tidak yakin


Contoh: Memandang ke bawah saat berbicara.

Gunakan gestures secara bergantian dan seimbang untuk menjaga konsentrasi audiens


Contoh: Bergantian memperagakan gestures tangan dan gerakan tubuh yang seimbang untuk membantu audiens tetap fokus pada presentasi.

Jangan memperlihatkan gestures yang menunjukkan rasa tidak percaya diri atau tidak yakin.


Contoh: Memperagakan gestures tangan yang terlalu besar atau gerakan tubuh yang tidak perlu dan mengalihkan perhatian audiens


Dalam public speaking, penggunaan gestures dan bahasa tubuh yang tepat dan berkaitan dengan isi presentasi dapat memperkuat koneksi pembicara dengan audiens, memperkuat poin-poin penting, dan menunjukkan antusiasme dan percaya diri bagi pembicara. Sebaliknya, gestures dan body language yang tidak berkaitan, menjengkelkan, atau memperlihatkan ketakutan atau rasa tidak percaya diri dapat mempengaruhi konsentrasi audiens dan mempengaruhi kesan yang ditinggalkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mempraktikkan bahasa tubuh yang ditampilkan saat melakukan public speaking.


Referensi:


Axtell, R. (1997). Gestures: The Dos and Taboos of Body Language Around the World. John Wiley & Sons. https://books.google.co.id/books/about/Gestures.html?id=7ayesslFHf0C&redir_esc=y

"Public Speaking: The Dos and Don'ts of Body Language." Toastmasters International, www.toastmasters.org/resources/public-speaking-dos-and-donts-body-language.




..

bottom of page