Storyboard, Instrumen utama narasi visual
top of page
  • Writer's pictureRolip Saptamaji

Storyboard, Instrumen utama narasi visual



Keunggulan konten video animasi dan video eksplainer untuk marketing dan komunikasi publik memang sudah tidak diragukan lagi. Kemampuan konten video untuk menyampaikan pesan secara menarik dan persuasif tentu sudah diketahui banyak orang sehingga semakin banyak pihak yang tertarik untuk membuatnya. Meskipun begitu, produksi video animasi dan video eksplainer bukanlah hal mudah, bahkan seringkali terjadi kesalahan atau lebih fatal lagi video tidak mampu mencapai tujuannya untuk menyampaikan pesan. Dampaknya bukan hanya kualitas video yang buruk tapi juga proses yang menguras finansial dan tenaga


Kesalahan yang sering terjadi dimulai dari struktur narasi visual yang buruk dan plot yang berubah-ubah sehingga proses produksi terus terinterupsi oleh revisi. Persoalan seperti ini dapat dicegah dengan memperbaiki proses pra produksi, terutama dengan merancang storyboard atau papan cerita yang dijadikan jangkar atau acuan produksi video. Papan cerita sendiri adalah instrumen klasik narasi visual yang telah digunakan dalam perancangan berbagai media visual seperti film, iklan, animasi, video clip termasuk pada video eksplainer.

Apa itu storyboard


Storyboard atau papan cerita adalah visualisasi naskah cerita yang disusun berurutan sesuai dengan alur cerita. Storyboard disusun oleh pengarang cerita, biasanya creative director ataupun sutradara dibantu oleh storyboard artist atau illustrator. Storyboard digunakan untuk menyajikan naskah secara visual sebelum produksi media dilakukan. Penyajian ini dijadikan bahan evaluasi dan pembahasan detailing oleh tim kreatif untuk dijadikan acuan produksi visual. Pada tahap ini, storyboard menjadi dokumen teknis pra produksi yang harus dibahas dan disepakati oleh perancang dan klien sebelum produksi untuk melengkapi kekurangan menghindari interupsi pada saat produksi media.


Sebagai instrumen narasi visual, storyboard tidak terpaku pada bentuk visual tertentu seperti ilustrasi atau sketsa. Penyusun storyboard tidak perlu seorang yang memiliki keahlian gambar asalkan visualisasi naskahnya dapat memuat unsur-unsur penting dalam adegan yang akan diproduksi. Setidaknya terdapat tiga elemen penting yang harus dimiliki oleh storyboard, yaitu



Ketiga elemen tersebut kemudian dijabarkan dalam format panel storyboard berikut:




Kenapa Storyboard penting

Storyboard sangat membantu dalam proses produksi motion graphic. Pada tahapan ilustrasi, storyboard memungkinkan illustrator untuk merancang ilustrasi yang lebih tepat untuk merepresentasikan konten, menambahkan detail, mengurangi clutter dan memperkirakan kebutuhan grafis tambahan. Acuan gerak kamera dan karakter pada storyboard juga membantu proses animasi yang dilakukan oleh animator. Selain itu, storyboard juga penting bagi klien dan director untuk dijadikan acuan evaluasi kualitas hasil akhir.



Dalam produksi video animasi dan eksplainer, storyboard memiliki dua peran utama. Pertama, sebagai acuan produksi bagi ilustrator, animator, pengisi suara dan director. Kedua, menjadi acuan evaluasi bagi klien untuk menghindari kesalahan yang mengakibatkan kerugian. Kedua peran tersebut menempatkan storyboard sebagai tahapan penting dalam produksi animasi dan eksplainer. Oleh karena itu, ketika anda ingin merancang video animasi dan eksplainer, berikan perhatian lebih pada tahapan storyboard dan upayakan anda mencapai kesepakatan yang solid untuk mendapatkan hasil yang maksimal.


bottom of page