Rahasia Public Speaking: Analogi dan Metafora senjata ampuh untuk merebut hati audiens
top of page
  • Writer's pictureRolip Saptamaji

Rahasia Public Speaking: Analogi dan Metafora senjata ampuh untuk merebut hati audiens


public speaking on the conference
Ilustrasi Public speaking

Berbicara di depan umum adalah momen yang sangat menegangkan bagi semua pembicara pemula, apalagi ketika Anda memrhatikan sekeliling, terlihatlah ekspresi wajah bosan, mengantuk atau bahkan tidak memerdulikan anda yang sedang berbicara di depan. Kejadian ini tentu pernah dihadapi oleh semua pembicara. Menurut Landau, penulis The Power of Metaphor in Public Speaking, kebosanan audiens pada bahasan pembicara umumnya disebabkan oleh kesulitan mereka memahami materi yang disampaikan. Oleh karena itu, penggunaan metaphor adan analogi menjadi penting dalam public speaking untuk memudahkan audiens memahami materi yang anda bahas.


Memahami Analogi dan Metafora dalam Public Speaking


metaphors of an egg
Metaphor

Analogi adalah pendekatan atau cara komunikasi dengan membandingkan dua hal yang berbeda untuk menjelaskan konsep yang sulit. Contoh analogi yang baik adalah membandingkan memori dengan gelas berisi air untuk menggambarkan proses transisi pengetahuan. Audiens akan segera memahami jika kita mengatakan ingatan kita akan pengetahuan seperti sebuah gelas berisi air yang penuh, kita perlu mengosongkan sebagian untuk dapat menerima pengetahuan baru. Analogi seperti ini dapat membantu menghubungkan ide baru dengan hal-hal yang sudah dikenal oleh pendengar.


Sedangkan, metafora adalah perbandingan tidak langsung antara dua hal yang berbeda. Misalnya, menyebut hidup sebagai perjalanan. Ini membantu memvisualisasikan konsep abstrak dan membuat pesan terasa lebih nyata dan hidup.


Menurut buku "The Power of Metaphor in Public Speaking" oleh Mark J Landau, metafora dan analogi penting dalam public speaking karena:

  1. Menciptakan imajinasi visual bagi audiens, membuat pesan lebih mudah dipahami.

  2. Membantu membuat pesan yang sulit dicerna menjadi lebih jelas dan bermakna.

  3. Membantu menghubungkan konsep baru dengan konsep yang sudah dikenal sebelumnya.

  4. Meningkatkan kreativitas dan membantu memecahkan masalah.

  5. Menciptakan emosi dan meningkatkan pengaruh dan persuasi.

  6. Membantu mempertahankan perhatian audiens dan membuat pesan lebih menyenangkan.

  7. Memberikan citra mental yang kuat dan mempermudah audiens untuk mengingat pesan.

  8. Membantu mengatasi rasa suntuk dan membuat pesan lebih dinamis.

  9. Meningkatkan kredibilitas dan membantu membuat koneksi dengan audiens.

  10. Membantu mengatasi hambatan bahasa dan membuat pesan lebih universal.


Dalam public speaking, penting untuk memilih analogi dan metafora yang tepat untuk target audiens Anda. Cari analogi dan metafora yang sesuai dengan situasi dan pesan yang ingin disampaikan. Pastikan bahwa analogi dan metafora memiliki relevansi dengan topik yang dibicarakan.


Selain memilih analogi dan metafora yang tepat, cara penyampaian juga sangat penting. Gunakan suara dan gerakan tubuh untuk memperkuat pesan. Jangan terlalu banyak menggunakan analogi dan metafora, karena ini dapat membuat pesan terasa membosankan dan tidak efektif. Latihlah analogi dan metafora sebelum berbicara di depan umum. Latih menggunakan analogi dan metafora dalam situasi yang sesuai dengan topik yang akan dibicarakan. Uji analogi dan metafora pada teman atau keluarga untuk memastikan bahwa mereka dapat memahami pesan dengan baik.


Belajar Menggunakan Analogi

Menggunakan analogi dan metafora dalam public speaking dapat membantu membuat pesan terasa hidup dan menarik perhatian pendengar. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan analogi dan metafora harus sesuai dengan topik dan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kesalahpahaman. Pilih analogi dan metafora yang tepat, gunakan suara dan gerakan tubuh, dan latihlah sebelum berbicara di depan umum.



bottom of page